Provinsi Lampung~FN–News~Tepat pada Hari Lahir Pancasila, Sabtu (1/6/2024), mantan Bupati Tulang Bawang Barat (Tubaba), Umar Ahmad, mendeklarasikan dirinya sebagai bakal calon gubernur (cagub) Provinsi Lampung.
Didepan ribuan warga yang memenuhi seputaran Tugu Adipura, Bandar Lampung, dalam orasi politiknya Ketua Bappilu PDIP Lampung ini langsung menghujamkan kritik tajamnya mengenai kondisi infrastruktur di Lampung yang buruk rupa di era kepemimpinan Arinal Djunaidi saat ini.
Berdiri dibawah payung merah bermotif garis ala Bung Tomo, terus terang Umar Ahmad mengaku sedih ketika tempat yang dicintai ini menjadi pembicaraan luas, lantaran infrastruktur yang buruk rupa.
“Kita memerlukan infrastruktur fisik yang baik, sebab jalan-jalan yang mulus dan jembatan yang kokoh juga akan berfungsi sebagai jalur penghubung dan jembatan kebudayaan yang mempertemukan hati dan pikiran kita. Infrastruktur yang baik, memudahkan kita bertemu, bersilaturahmi, dan saling mengenal,” ujarnya.
Ditambahkan, pembangunan jalan yang baik tentu saja akan mempermudah menjangkau wilayah mana pun di provinsi ini. Kemudian, menghubungkan desa-desa di pelosok dengan pusat-pusat ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
“Jalan yang mulus dan aman memungkinkan anak-anak kita pergi ke sekolah dengan lebih mudah, petani mengangkut hasil bumi mereka, dan warga bisa menjangkau layanan kesehatan dengan lebih cepat,” jelas Ketua DPD HKTI Lampung ini.
Menurut aktivis Himpunan Masyarakat untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika) ini, berbicara infrastruktur bukan hanya soal membangun fasilitas fisik, melainkan juga tentang upaya untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Lampung.
“Pada akhirnya, itu semua akan menyumbang bagi peningkatan kualitas hidup kita secara keseluruhan,” tutur mantan Gubernur BEM Pertanian Universitas Lampung ini.
Selain mengkritik tajam infrastruktur buruk rupa di era kepemimpinan Gubernur Lampung saat ini, Umar juga menyinggung jika dirinya ingin menaruh perhatian yang sungguh-sungguh soal pendidikan.
Mengapa begitu? Menurut Ketua Umum Motor Antique Club Indonesia Lampung ini, pendidikan adalah media utama untuk melahirkan generasi yang lebih baik.
“Jika kita menginginkan setiap anak di Lampung tumbuh dengan pengetahuan yang mendalam tentang akar budayanya, dan sekaligus memiliki keterampilan untuk beradaptasi dengan dunia modern, kita harus memberikan pendidikan yang terbaik untuk mereka,” urai kader HMI Cabang Bandar Lampung ini.
Ia mengatakan, sosok guru harus menjaga nilai-nilai budaya, yang mengajari anak-anak untuk bangga akan identitas mereka, yang pada suatu ketika nanti akan dengan bangga mereka mengatakan, “Saya anak Lampung.”
Jadi, “Pendidikan bukan sekadar aktivitas transfer pengetahuan, tetapi juga tentang bagaimana kita membentuk karakter dan nilai-nilai moral. Maka, kita harus memastikan bahwa para guru memiliki sumber daya yang cukup, dan kita harus mendukung mereka dalam tugas mulia ini,” kata Umar.
Meski, lanjutnya, hal ini bukanlah perkara yang mudah untuk diwujudkan. Karena itu ia menyebut Lampung membutuhkan sosok pembaharu.
“Kita harus memiliki kehendak yang kuat untuk mewujudkan pendidikan yang baik bagi semua, sebab semua anak, tanpa memandang latar belakang ekonomi, berhak mendapatkan pendidikan yang baik,” tegasnya seraya menilai, dengan pendidikan berkualitas, akan tercipta generasi masa depan yang cakap. Merekalah yang kelak akan memimpin Lampung, dan pendidikan yang baik akan membantu menyiapkan mereka menjadi pemimpin yang bijaksana, inovatif, dan berintegritas, yang akan membawa Lampung menuju kemajuan dan kesejahteraan.
Selain kedua hal di atas, Umar juga menyampaikan terkait kesejahteraan rakyat. Kesejahteraan yang sejati, menurut dia, tidak hanya diukur dari keberhasilan materi, tetapi juga dari kualitas kehidupan yang penuh makna dan bermartabat bagi tiap-tiap individu. “Kesejahteraan adalah cerminan langsung dari keadilan sosial, di mana setiap orang, tanpa memandang asal-usul, tanpa memandang warna kulit dan ciri-ciri fisik, memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kehidupan yang layak,” tuturnya. (sugi)