Mahasiswa Unila Pertanyakan UKT & Tanah Hibah Kota Baru

By Admin
Minggu, 31 Maret 2024 | 59 Views
Array

Prov. Lampung-FNNews|Gerakan mahasiswa Unila menyoal urusan perkuliahan dan kampus, Kamis (23/3/2024) lalu, mengejutkan Kampus Gedongmeneng tersebut.

Itulah aksi demo puluhan mahasiswa yang merupakan perwakilan dari delapan fakultas dimotori Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) setempat.

Berpakaian serba hitam yang mengisyaratkan bila Unila sedang tidak baik-baik saja, puluhan mahasiswa berorasi di depan Gedung Rektorat.

Apa yang membuat mahasiswa Unila mulai bergolak? Mulai dari fasilitas yang tidak sebanding dengan besaran UKT yang dibayarkan hingga hibah tanah dari Pemprov Lampung di Kota Baru yang ditengarai merampas hak rakyat petani setempat.

Puluhan mahasiswa yang menggelar aksi tersebut berasal dari FH, FKIP, FISIP, FT, dan FEB.

Wakil Rektor III Unila Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Anna Gustina Zainal, SSos, MSi, menyambut baik apa yang dilakukan mahasiswa.

“Karena memang menjadi hak mahasiswa menyampaikan aspirasinya terkait apa yang dirasakan di lingkungan kampus,” kata dia, seraya menambahkan, pihak Rektorat Unila akan memeriksa kembali dan menyelidiki karena aspirasi yang disampaikan mahasiswa meliputi delapan fakultas.

“Pimpinan akan mengecek kembali di setiap fakultas, agar titik terang dari permasalahan bisa ditemukan jalan keluarnya, dan akan dilakukan dalam rentang waktu yang secepat-cepatnya. Yang jelas, pimpinan universitas tidak akan mengabaikan aspirasi dari mahasiswa,” ucap Anna Gustina Zainal yang menemui para mahasiswa.

Mengenai masalah hibah tanah dari Pemprov Lampung seluas 50 hektare di Kota Baru, Anna menjelaskan, Unila sebagai penerima pemberian dari pemerintah, akan mengecek kembali kondisi tanah tersebut.

“Kami pasti akan mengecek ke Pemprov Lampung mengenai hal ini dan tentu juga akan mempelajari kebenaran informasi dari masyarakat. Yang jelas, pihak Unila tidak akan menerima pemberian itu, apabila tanah tersebut merupakan hasil dari kesedihan petani yang ada di Kota Baru,” lanjutnya dengan nada serius.

Mengenai digelarnya aksi demo terkait pembayaran UKT ini, Ketua BEM Unila, Bani Syafi’i, menyatakan, persoalan UKT tersebut telah membuat mayoritas mahasiswa setempat resah, dikarenakan UKT yang tidak sebanding dengan faktor ekonomi yang sedang sulit-sulitnya.

Menurut dia, solusi dari hal ini adalah mengembalikan kepada pihak fakultas masing-masing.

Terkait tanggapan dari pihak Rektorat Unila yang diwakili Warek III, Bani mengaku sudah menjawab pertanyaan atas keresahan mahasiswa.

“Tapi yang perlu ditekankan adalah banyaknya intervensi dari dekanat agar tidak menyampaikan keresahan dari fakultas masing-masing,” kata Bani.

Ditambahkan, BEM Unila berharap, keresahan yang dirasakan mahasiswa ini dapat diselesaikan secepatnya serta menyelesaikan persoalan yang ada di masing-masing fakultas dengan transparan.

“Harapannya, pimpinan Unila menyelesaikan keresahan mahasiswa dari masing-masing fakultas ini secara solutif dan transparan. Karena kami pun merasa resah ketika nama baik Unila dihancurkan oleh pihak luar,” lanjut Bani. (gilang)

Array

Berita Terkait

Tutup
Tutup